Alasan Kenapa Banyak Warga Dicoret dari Penerima Bansos, Ini Penjelasan Lengkap Kemensos

Sementara untuk bantuan pangan tunai atau program sembako, tetap menjangkau 18,3 juta keluarga penerima manfaat. Adapun peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional tercatat lebih dari 96 juta orang.

Menurut penjelasan Gus Ipul, terdapat sekitar 1,9 juta orang yang dikeluarkan dari daftar penerima karena masuk kategori inclusion error, yaitu orang-orang yang sebenarnya tidak layak namun sebelumnya menerima bansos.

Mereka kini digantikan oleh kelompok masyarakat yang secara ekonomi dan sosial lebih membutuhkan.

Advertisement

Kelayakan penerima bansos ditentukan melalui berbagai variabel. Selain faktor ekonomi seperti pengeluaran individu dan kondisi rumah, pertimbangan lain yang digunakan mencakup aspek psikologis, misalnya apakah seseorang pernah mengalami rasa takut tidak makan keesokan harinya.

Proses klasifikasi ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui pemeringkatan berdasarkan data yang terus diperbarui.

Gus Ipul menyebut bahwa pihaknya mempercayai hasil pemutakhiran data yang dilakukan BPS dan menjadikannya dasar dalam penentuan penerima bantuan.

Ia juga mengingatkan bahwa seseorang yang sudah dinyatakan “graduasi” atau keluar dari daftar penerima karena kondisi ekonominya membaik, tidak bisa serta-merta kembali menerima bantuan, kecuali terdapat perubahan drastis dalam kondisi kehidupannya.

Ia menambahkan, sistem yang dimiliki saat ini bisa mendeteksi apabila ada warga yang semula mandiri kemudian jatuh miskin kembali.

Dalam kondisi seperti itu, warga tersebut dapat dikategorikan ulang masuk dalam desil yang lebih rendah dan berpotensi menjadi penerima bansos lagi.

Langkah ini diambil pemerintah untuk memastikan bahwa bansos benar-benar diterima oleh mereka yang layak dan paling membutuhkan, serta menghindari penyimpangan data atau ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran bantuan sosial.

Advertisement
Halaman: 1 2
A+ A-
LINGGA ID

Live Search